“Lahan gambut ini terdiri dari pembusukan semak – semak belukar, kayu dan tumbuhan yang lainnya sehingga pada saat musim kering (Kemarau) paling rentan dengan terjadinya kebakaran walau hanya terkena panas matahari yang sangat terik dan berpotensi menimbulkan api, jadi sekali lagi karhutla yang terjadi bukan karena peladang,” tegasnya.
Dijelaskannya, dalam proses membakar lahan harus berlawanan dengan arah angin, jika tidak ada angin sama sekali maka pembakaran harus dilakukan dengan mengelilingi dari sekat yang telah dibuat agar api bertemu dititik yang sudah ditentukan. (Tatang S)
Page 3 of 3










