SINGARAJA || Bedanews.com –
Manajer Teknis PLTU Celukan Bawang, Helmy Rosadi, menegaskan bahwa, blackout yang melumpuhkan sistem kelistrikan Bali pada Jum’at (2/5) bukan disebabkan oleh pembangkit milik swasta tersebut.
Helmy menyatakan, gangguan awal terjadi pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Jawa Timur yang berdampak langsung pada kabel laut sistem transfer listrik Jawa–Bali.
“Penyebab utama blackout adalah gangguan pada jaringan transmisi 150 kV di Jawa Timur yang memicu gangguan kabel bawah laut. Daya dari Jawa yang biasanya memasok sekitar 270 MW ke Bali terputus total. Ini membuat sistem kelistrikan Bali mengalami ketidakseimbangan beban,” ujar Helmy melalui keterangannya, Sabtu (3/5/2025).
Helmy menegaskan, seluruh pembangkit di Bali, baik milik PLN maupun swasta, secara otomatis terpaksa melepaskan diri dari sistem untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.