Bandung. Bedanew.com
Guru besar manjemen pendidikan, UIN SGD Bandung, Prof.Dr. Ahmad Risdiana MM, mengupas tuntas tentang mutiara hikmah dan nilai edukasi yang tersebunyi dibalik ibadah kurban (iedul adhà) 1444 H.Bedanews telah melakukan wawancara me ngenai hal tersebut.
Berikut cuplikan hasil wawancara, di Cibiru, Kamis 29 Juni 2023.
Pertama: Edukasi apa yang bisa gali dari hari raya idul adhà? Edukasi yang dapat diperoleh dari hari raya Idul Adha adalah sebagai berikut:
- Pengorbanan dan Keikhlasan: Idul Adha melarang nilai-nilai pengorbanan dan keikhlasan yang tinggi. Kita dapat belajar tentang kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan anak, Ismail, sebagai bentuk kesetiaan dan ketaatan kepada Allah. Dari sini, kita dapat mengambil pelajaran tentang pentingnya pengorbanan diri untuk kebaikan orang lain, serta keikhlasan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita.
- Kepedulian Sosial: Selama Idul Adha, umat Muslim dianjurkan untuk berbagi daging hewan kurban kepada yang membutuhkan. Ini merupakan momen untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu. Edukasi dari sini adalah pentingnya memberikan kontribusi dan membantu mereka yang membutuhkan, serta mendorong keadilan dan keadilan sosial dalam masyarakat.
- Ibadah dan Ketakwaan: Idul Adha juga mengingatkan kita akan pentingnya ibadah dan ketakwaan kepada Allah. Selama perayaan ini, umat Muslim melaksanakan salat Idul Adha sebagai bentuk ungkapan syukur dan penghormatan kepada-Nya. Melalui pendekatan ini, edukasi yang bisa kita rasakan adalah pentingnya menjalankan ibadah dengan ikhlas dan konsisten, serta memperkuat hubungan kita dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua: Esensi apa yang bisa kita ungkapkan dari Iďul Adha dalam kontek zaman revolusi Industri 4.0? dalam konteks zaman revolusi Industri 4.0, esensi yang dapat kita ungkapkan dari Idul Adha adalah sebagai berikut:
- Teknologi dan Kemudahan: Industri 4.0 ditandai dengan kemajuan teknologi yang pesat, seperti kecerdasan buatan, Internet of Things, dan pemrosesan awan. Dalam merayakan Idul Adha, teknologi dapat digunakan untuk memudahkan proses pengelolaan dan pendistribusian hewan kurban, sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan. Misalnya, platform digital atau aplikasi dapat digunakan untuk memfasilitasi proses penjualan, pemotongan, dan pendistribusian daging kurban.
- Keterhubungan Global: Revolusi industri ini membawa keterhubungan global yang semakin erat melalui jaringan komunikasi dan transportasi yang canggih. Dalam konteks Idul Adha, esensi tersebut dapat terpancar dalam kemampuan untuk saling berbagi dan berkomunikasi dengan umat muslim di seluruh dunia. Kita dapat melihat dan memperoleh pemahaman tentang berbagai praktik dan tradisi Idul Adha di berbagai negara dan budaya, serta menjalin hubungan dan kerjasama dengan umat Islam di berbagai belahan dunia.
- Inovasi dan Efisiensi: Industri 4.0 mendorong inovasi dan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam perayaan Idul Adha. Misalnya, penggunaan teknologi blockchain dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengelolaan hewan kurban, mulai dari pemilihan hewan, pelacakan sumber daging, hingga pendistribusian ke manfaat penerima. Dengan adanya inovasi ini, kita dapat memastikan bahwa proses pelaksanaan Idul Adha dilakukan dengan efisien, adil, dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
- Pendidikan dan Pengetahuan: Di era revolusi industri ini, akses terhadap informasi dan pengetahuan semakin mudah melalui internet dan platform digital. Edukasi mengenai makna Idul Adha dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat disebarkan secara lebih luas melalui media sosial, video, podcast, dan platform pendidikan online. Hal ini memungkinkan umat Islam untuk lebih memahami dan mengaplikasikan esensi Idul Adha dalam kehidupan sehari-hari, serta menjelaskan maknanya kepada generasi muda yang tumbuh di era digital ini.
- mengajukan pertanyaan, “Apa yang bisa saya korbankan untuk kebaikan orang lain atau untuk mencapai tujuan yang lebih besar?” Mengorbankan waktu, tenaga, atau bahkan kepentingan pribadi untuk memberikan manfaat kepada orang lain dapat membawa kebahagiaan dan memberikan arti yang lebih dalam dalam hidup kita.
- Kesadaran Ekologis: Idul Adha juga melarang pentingnya kesadaran ekologis dalam mengelola sumber daya alam. Dalam proses kurban, kita ditekan untuk menggunakan hewan secara bijaksana dan menghindari pemborosan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menggambarkan makna ini dengan menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi pemborosan, mendukung praktik yang ramah lingkungan, dan bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya alam.
Pada akhirnya,Idul Adha memberikan banyak pelajaran yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari pengorbanan dan keikhlasan hingga keadilan dan kesetaraan, nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan ini melarang kita untuk menjadi individu yang lebih baik, peduli terhadap sesama, dan teguh dalam keyakinan kita. Dalam era revolusi Industri 4.0, esensi Idul Adha juga dapat ditemukan dalam pemanfaatan teknologi, konektivitas global, inovasi, dan pendidikan yang dapat memperkuat pemahaman dan aplikasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan modern.(rie)