Ia menegaskan, evakuasi tersebut bersifat sementara, bukan relokasi permanen. “Setelah mereka sembuh dan situasi memungkinkan, mereka akan dikembalikan ke Gaza. Kekhawatiran evakuasi untuk sebagian warga Gaza, yakni sekitar 1.000 sampai dengan 2.000 orang, yang disamakan dengan relokasi tentu harus ditepis karena jumlah warga Gaza itu tidak kurang dari 2,2 juta orang,” imbuhnya.
“BAZNAS siap melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memfasilitasi perawatan dan pendidikan bagi anak yang terluka, yang sakit dan yatim. Sekarang ini juga cukup banyak yang mendapat perawatan di Mesir dan Yordania,” jelasnya.
“Kami menyaksikan langsung bahwa para pengungsi Palestina di Mesir maupun di Yordania juga sangat membutuhkan pertolongan. Banyak yang dirawat di rumah sakit, namun kapasitasnya tidak mencukupi. Karena itu, evakuasi resmi ke Indonesia menjadi langkah strategis,” jelas Kiai Noor.