• DISCLAIMER
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • Contact Us
Senin, Juni 16, 2025
  • Login
Bedanews
Advertisement
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
Bedanews
No Result
View All Result

Home » Antisipasi Risiko Gempa, Bandung Tambah Kampung Siaga Bencana di Dua Kecamatan

Antisipasi Risiko Gempa, Bandung Tambah Kampung Siaga Bencana di Dua Kecamatan

admin by admin
11 Mei 2025
in News
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
BANDUNG, BEDAnews – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus memperkuat kesiapsiagaan bencana dengan menambah dua Kampung Siaga Bencana (KSB) baru di tahun ini.
Dua wilayah yang diprioritaskan tahun ini, adalah Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Cidadap. Pembangunan tersebut, menambah jumlah kampung siaga yang sebelumnya hanya ada di Ujungberung dan Mandala Jati.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiyar menyatakan, penambahan wilayah ini dilakukan berdasarkan analisis risiko bencana.
“Kita melihat potensi ancaman, termasuk patahan Lembang dan potensi gempa megathrust berdasarkan hasil kajian dari ITB. Maka kita pilih kecamatan yang memiliki risiko tinggi,” kata Soni Bakhtiyar.
Menurutnya, dari 30 kecamatan yang ada di Bandung, terdapat 15 kecamatan yang diprioritaskan untuk pengembangan Kampung Siaga Bencana.
“Penentuan dilakukan berdasarkan zonasi risiko bencana mana yang masuk zona merah, kuning atau hijau,” ucapnya.
Untuk menjadi kampung siaga, ada sejumlah hal yang perlu disiapkan. Mulai dari pelatihan warga, penyediaan alat mitigasi, hingga penentuan lokasi evakuasi, logistik, dan medis.
“Kita siapkan tempat evakuasi yang aman dari potensi dampak, berdasarkan analisis ahli dari ITB,” ujar dia.
Keterlibatan masyarakat, dituturkan Soni menjadi kunci utama dalam kesiapsiagaan ini. Warga dilatih untuk memahami langkah-langkah penyelamatan diri, penanganan darurat, hingga mitigasi risiko.
Kelompok masyarakat juga dibentuk dan dibina, mirip dengan peran Taruna Siaga Bencana (Tagana) agar mereka siap menjadi garda terdepan ketika bencana terjadi.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan bantuan pemerintah. Warga harus siap, tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” jelasnya.**

BeritaTerkait

13 Pejabat Baru Dilantik, Farhan Tekankan Tanggung Jawab dan Etos Kerja

16 Juni 2025

Apel di TPPAS Sarimukti. Sekda Jabar Tegaskan Komitmen Atasi Krisis Persampahan

16 Juni 2025
Tags: AntisipasiBandungbencanaDuaGempaKampungKecamatanRisikoSiagaTambah
Previous Post

Sinergi TNI-Kejaksaan: Implementasi MoU Dalam Penugasan Personel dan Dukungan Institusional

Next Post

Ada Sosok-sosok Mengaku Sebagai Pengacara Anggota TPUA?

Related Posts

News

13 Pejabat Baru Dilantik, Farhan Tekankan Tanggung Jawab dan Etos Kerja

16 Juni 2025
Edukasi

Apel di TPPAS Sarimukti. Sekda Jabar Tegaskan Komitmen Atasi Krisis Persampahan

16 Juni 2025
News

Pos Indonesia Raih Predikat Tertinggi di TOP CSR Awards 2025

16 Juni 2025
News

Apresiasi Festival Milm Kampung, Kang Hero: Miliki Potensi Mendunia

15 Juni 2025
Edukasi

Piala Soeratin Kota Tasikmalaya, Banyak Pesepak Bola Muda Bertalenta

15 Juni 2025
News

Pokja PWI Kota Bandung Tegas Tolak PLT Tak Sah Jelang Kongres PWI

14 Juni 2025
Next Post

Ada Sosok-sosok Mengaku Sebagai Pengacara Anggota TPUA?

JDIH DPRD Kota Cimahi

LPKL

BEDA Itu pilihan

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA

MFC - Bedanews.com © 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result

MFC - Bedanews.com © 2021