“Karena kehadiran Prabowo-Gibran adalah jawaban dari sebuah perubahan. Sejarah mencatat bahwa perubahan itu terjadi setiap 25 sampai 30 tahun,” ujarnya.
Ia menambahkan, menghitung siklus 25 tahun sejak 1998 berarti tahun 2024 menjadi momentum perubahan konstelasi politik.
“Kalau kita hitung dari 1998 ke 2024, maka 25 tahun sudah di depan mata, artinya perubahan akan segera terjadi, Partai Golkar harus siap menjawabnya,” tegasnya.
Sementara, Ketua DPD II Golkar Badung, Wayan Suyase mengaku siap memenangkan Golkar dan Prabowo-Gibran di wilayahnya. Bahkan, Suyase berkomitmen jika tidak bisa mencapai target pemenangan yang diminta Ketum Golkar Airlangga, dirinya siap dicopot dari posisi ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Badung.
Wakil Ketua DPRD Badung ini punya target kemenangan untuk kursi DPDR Kabupaten Badung. Suyase menargetkan, daerahnya bisa menyumbangkan 14 kursi di DPRD Badung. Saat ini, jumlah kursi DPRD Golkar di Kabupaten Badung sebanyak 7 kursi.