“Proses rekrutmen yang tergesa-gesa sering membuat perusahaan kecolongan, terutama jika dilakukan prosesnya secara online. Masih ada kasus-kasus dimana kandidat pencari kerja mencoba-coba mencari joki atau dibantu dalam mengerjakan tes online.,” ujar Kartika Amelia, Direktur Human Care Consulting (HCC) melalui keterangannya, Selasa (29/04).
Untuk mengatasi persoalan ini, HCC menawarkan sistem pengawasan tes online berbasis kecerdasan buatan (AI) yang disebut “AI Based Proctoring”, sebuah metode pengawasan otomatis berbasis AI (Artificial Intelligence) yang bertujuan memastikan peserta tidak melakukan kecurangan.
Proctoring sendiri merupakan metode pengawasan ujian atau tes yang bertujuan memastikan peserta tidak melakukan kecurangan. Metode ini dapat dilakukan secara manual oleh pengawas (Human Proctoring), baik secara tatap muka maupun melalui platform seperti Zoom, namun berpotensi memakan biaya dan waktu, serta rentan terhadap human error. Alternatifnya adalah system based proctoring, yang menggunakan pemantauan layar dan sistem otomatis untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.