Damai Hari Lubis (Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)
JAKARTA || Bedanews.com – Walau SBY bersama Jokowi diupayakan berdampingan oleh Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto menjadi dua sosok diantara beberapa penasihat di program akbar Pengelolaan Keuangan DANANTARA yang bakal mengolah hasil dari keuntungan dari BUMN yang ada di tanah air.
Namun tersirat dari sambutan SBY pada Kongres Partai Demokrat yang ke 6 (24/2/2025) dari materi komunikasi politiknya SBY yang dikemas dengan metode ‘pluit anjing’, melalui kata-kata sambutannya, “ketika dirinya 10 tahun berkuasa, tidak pernah ingin merebut partai oposisi maupun partai koalisi”.
Maka dari kacamata politik yang memandang flash back, kentara sekali, ada isyarat (uneg-uneg politik) yang tentunya manusiawi yang masih membekas di hati SBY, Partai yang Ia bangun susah payah, pernah hendak dirampas “oleh Jokowi” secara kasar dan kasat mata oleh tangan kanannya di Istana, Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresiden RI.