KAB. BANDUNG || bedanews.com — Permasalahan kerusakan drainase semestinya bisa menjadi perhatian pemerintah khususnya di lingkungan Kabupaten Bandung, karena penyebab bencana, dikatakan legislator muda anggota Komisi C Chandra Kumala, karena kerusakan tersebut akan berubah menjadi sebuah bencana yang merugikan masyarakat.
Kerusakan drainase yang diakibatkan kelalaian manusia atau human error itu, tambah Chandra dari Fraksi Golkar, dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti banjir, kerusakan jalan, dan kerusakan bangunan. Selain itu, drainase yang buruk juga dapat berdampak pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Hal apa saja yang bisa divisualisasikan mengenai kerusakan drainase itu, lanjutnya, akan membuat rusak jalan, erosi tanah di sekitar jalan dan menyebabkan jalan menjadikan jalan berlubang dan bergelombang. Kerusakan pondasi jalan, yang dapat menyebabkan jalan menjadi tidak stabil. Kerusakan fisik jalan aspal, seperti retakan kecil yang berkembang menjadi lubang besar.
“Deformasi jalan, seperti permukaan jalan bergelombang dampak drainase rusak terhadap bangunan, juga kerusakan fondasi bangunan, yang dapat menyebabkan bangunan runtuh,” katanya di ruangannya, Rabu 12 Februari 2025.
Selain itu, lanjutnya, kerusakan drainase dapat menimbulkan tekanan hidrostatik, yaitu air di sekitar bagian luar pondasi yang mendorong dinding pondasi, pemuaian dan penyusutan tanah, yang dapat mengakibatkan retakan pondasi.
Ironisnya, ia mengungkapkan, dampak drainase rusak terhadap lingkungan, bisa mengakibat adanya polusi air, kerusakan habitat, erosi tanah, perkembangbiakan nyamuk, terutama di jalan-jalan perkotaan.
“Sementara untuk masyarakat sendiri tanpa disadari bisa merusakan kesehatannya, karena ada ancaman terserang penyakit demam berdarah, terserang penyakit kulit, diare, kolera, ISPA, dan lain-lain,” ujarnya.
Jangankan di wilayah Kabupaten Bandung, tutur Chandra, diseputaran Komplek Pemkab Bandung pun kerap terjadi luapan air ke jalan demikian juga di lingkungan pemerintahan. Tentunya hal itu disebabkan tidak adanya perawatan dan pemeliharaan drainase.
“Bayangkan saja, sedimen drainase tidak pernah di angkat, rerumputan tumbuh liar, sampah tidak dibersihkan. Hal kecil itu kadang bisa menjadi besar bila tidak ditindaklanjuti,” pungkasnya.***