JAKARTA, BEDAnews – bank bjb bersama bank bjb Syariah terus berkomitmen memperkuat sektor strategis dengan bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) dalam Fasilitas Kredit Sindikasi untuk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (Pindo Deli). Penandatanganan perjanjian kredit ini berlangsung di Jakarta dan melibatkan sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional maupun syariah.
Kredit sindikasi ini mencakup plafon maksimal Rp1,2 triliun, yang terdiri atas sindikasi konvensional senilai Rp825 miliar dan sindikasi syariah sebesar Rp375 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik kimia di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat struktur industri kertas nasional sekaligus memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.
Kontribusi Strategis bank bjb
Sebagai JMLA, bank bjb memimpin proses pembiayaan ini dengan tanggung jawab merancang skema kredit, mengoordinasikan bank peserta, hingga memimpin negosiasi. Peran ini mencerminkan kapasitas bank bjb dalam mendukung proyek-proyek besar di sektor industri strategis.
“Melalui kredit sindikasi ini, bank bjb tidak hanya mendukung Pindo Deli tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan industri kertas di Jawa Barat. Kami percaya langkah ini akan memberikan dampak luas bagi perekonomian regional dan nasional,” ujar Nancy Adistyasari, Direktur Komersial dan UMKM bank bjb.
Dalam skema konvensional, bank bjb menggandeng lima bank peserta dengan total kontribusi Rp825 miliar, yakni PT Bank Nagari, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, serta PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu. Sementara itu, skema syariah melibatkan bank bjb Syariah dan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Unit Usaha Syariah.
Manfaat Proyek bagi Ekonomi Regional
Pabrik kimia ini dirancang dengan teknologi modern dan ramah lingkungan untuk meningkatkan efisiensi operasional PT Pindo Deli. Dengan nilai proyek mencapai Rp1,74 triliun, fasilitas baru ini diproyeksikan memperkuat daya saing industri kertas nasional di pasar global sekaligus mendukung keberlanjutan sektor industri berbasis kimia di Indonesia.
Selain meningkatkan kapasitas produksi, pembangunan pabrik ini juga diharapkan menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat rantai pasok lokal, dan mendorong investasi di Kabupaten Karawang.
Nancy menambahkan bahwa keterlibatan bank bjb dalam proyek ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan. “Kami terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pembiayaan sektor strategis yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Dukungan ini mencerminkan komitmen kami terhadap pembangunan yang berdampak luas bagi masyarakat,” jelasnya.
Katalisator Pertumbuhan Industri
Kehadiran bank bjb sebagai JMLA dalam proyek ini menunjukkan kapasitasnya dalam mengelola pembiayaan berskala besar. Dengan fokus pada sektor strategis, bank bjb terus menjadi motor penggerak perekonomian nasional melalui dukungan terhadap pembangunan infrastruktur dan industri.
Pabrik kimia ini diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan industri kertas di Jawa Barat, salah satu pusat industri nasional. Kredit sindikasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan kelancaran proyek strategis yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan ekonomi nasional.**