ACEH TIMUR, BEDAnews.com – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Aceh Timur, Kamis (19/3/2020) lakukan kunjungan kerja (kunker) ke Lubuk Sigentem Arul Pinang Aceh Timur, sekaligus memantau keberadaan Keluarga Miskin yang hidup di hutan belantara, maupun terasing dari kawasan pemukiman penduduk.
Rombongan kunker terdiri dari Kabid Rehabilitasi Sosial, Iskandar, S. Kom., Kepala Baitul Mal Tgk. Hasanuddin, SE., Ketua Lembaga Majelis Majelis Adat Aceh (MAA), Tgk. Abdul Manaf, Muspika Kecamatan Peunaron, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), PKH, dan Perangkat Desa Arul Pinang.
Ketua rombongan, Iskandar, S. Kom., mengaku pihaknya mendapatkan laporan adanya penemuan keluarga miskin yang tinggal di hutan belantara lubuk Sigentam Desa Arul Pinang Kecamatan Peunaron Aceh Timur.
“Kami mendapat laporan dari TKSK Sujana Suganda, tentang penemuan keluarga miskin dihutan belantara. Informasi tersebut diperoleh melalui Bripka Dedy Saputra Anggota Polsek Peunaron beberapa hari yang lalu, saat mencari jejak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di seputaran kawasan tersebut,” kata Iskandar ke awak media.
Atas temuan tersebut, lanjut Kabid Rehasos, pihaknya bersama rombongan melakukan kunjungan untuk mengetahui keberadaannya dan diperoleh data keluarga tersebut terdiri dari kepala keluarga Mustafa Ismail (40) dan istri Mariani Hasballah (40), dengan 8 anaknya yakni, Yusrizal Ananda Syahputra (laki-laki, 19 Th), Rauzatul Jannah (perempuan, 16 Th), Fida Maulida (perempuan 14 Th), Hidayatullah (laki-laki, 12 Th), Hidayatul Jannah (perempuan, 10 Th), Rahmattullah (laki-laki, 8 Th), Alif Al Akbar (laki-laki, 6 Th) dan Fatimah (perempuan, 2 Th)
“Kita dapati keluarga bapak Mustafa Ismail merupakan keluarga yang tinggal ditengah hutan yang jauh dari permukiman warga. Keluarga ini mempunyai 8 orang anak terdapat satu dari kedelapan anak tersebut masih balita, sementara tujuh anak lainnya putus sekolah dikarenakan keluarga tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkannya,” ungkap Iskandar.
Menurut Iskandar, keluarga miskin yang tinggal di hutan belantara lubuk Sigentam Desa Arul Pinang Kecamatan Peunaron Aceh Timur tersebut, telah lama mengasingkan diri dari pemukiman warga dan bertetangga, yaitu sejak tahun 2014 silam.
Diungkapkan Iskandar, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, Mustafa Ismail biasanya sebulan sekali turun ke perkampungan warga, menjual hasil kebun untuk kebutuhan membeli beras seadanya. Dan untuk menghemat, keluarga ini sering makan ubi yang ditanam disekitar perkarangan rumah dan kebun.
“Kita telah melihat kondisi rumah mereka yang tak layak huni, dibuat dengan dinding seadanya dari papan yang sudah lapuk dan tanpa lampu penerangan PLN. Untuk itu terhadap keluarga Mustafa khususnya kepada 8 anaknya, akan kita cari solusi agar bisa mendapatkan pendidikan, baik itu pendidikan sekolah maupun pendidikan agama, begitu juga mengenai kesehatan serta kebutuhan lainnya akan kita fasilitasi,”.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Baitul Mal Aceh Timur, Tgk. H. Hasanuddin, SE., menyatakan prihatin atas keluarga tersebut. “InsyaAllah akan kita upayakan bantuan-bantuan sesuai dengan yang dibutuhkan melalui Baitul Mal,” ujar Hasanuddin. (T. Saiful)