Kedua: Menetapi Manhaj Dan Jalan Yang Lurus: Untuk mengetahui hakikat istiqomah, kita bisa mengambil arahan dengan cara meneliti nukilan-nukilan yang penuh berkah dari para sahabat dan tabi’in di dalam menjelaskan makna istiqomah dan menerangkan hakikatnya. Manusia terjujur umat ini, Abu Bakr Radhiyallâhu ‘anhu berkata di dalam menafsirkan firman Allâh: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Rabb kami adalah Allâh kemudian mereka beristiqomah…”(QS al-Ahqâf: 13).
Ketiga: Pokok Keistiqomahan Adalah Istiqomahnya Hati: Imam Ahmad Rahimahullâhu meriwayatkan hadits Anas bin Mâlik Radhiyallâhu ‘anhu dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: “Iman seorang hamba takkan pernah istiqomah sampai hatinya juga istiqomah.” Jadi, pokok keistiqomahan itu adalah istiqomahnya hati. Karena sesungguhnya, hati itu adalah raja bagi anggota tubuh dan anggota tubuh adalah bala tentaranya.