• Home
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
Jumat, Agustus 12, 2022
  • Login
Bedanews
Advertisement
  • News
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Ragam
  • Entertaint
  • TNI-POLRI
  • Profil
  • Jurnal
  • BEDAtv
No Result
View All Result
  • News
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Ragam
  • Entertaint
  • TNI-POLRI
  • Profil
  • Jurnal
  • BEDAtv
No Result
View All Result
Bedanews
No Result
View All Result

Home » Wisuda UIN Bandung Ke-86, Prof.Rosihon : Mesjid Tempat Menyampaikan Pesan Nilai-Nilai Moderasi Beragama

Wisuda UIN Bandung Ke-86, Prof.Rosihon : Mesjid Tempat Menyampaikan Pesan Nilai-Nilai Moderasi Beragama

" Mesjid bukan sarana untuk memprovokasi, menghasut, menjelekan atau menyalahka satu sama lain"

Hargib by Hargib
29 Juni 2022
in Edukasi, Headline, News
0
0
SHARES
329
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bandung, bedanews.com

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof.Dr. Rosihon Anwar, M.Ag mengatakan mesjid merupakan sarana untuk menyampaikan pesan nilai-nilai moderasi beragama, kebaikan, kedamaian, simbol spiritualitas dan hubungan hamba dengan Tuhan.

Hal itu, disampaikan Rosihon terkait  Wasiat Sunan Gunung Jati “ Ingsun Titip Tajug lan Faqir Miskin” yang dijadikan Tema Wisuda UIN SGD Bandung ke-86, Sabtu, Minggu, (25-25/06/2022)

Rosihon menegaskan Mesjid  tidak boleh djadikan sarana untuk melakukan provokasi,menghasut, menebar kebencian dan saling menyalahkan satu sama lain.

BeritaTerkait

PTPN VIII Rangkul Masyarakat Melalui PMDK sebagai Solusi Permasalahan

12 Agustus 2022

Tingkatkan Kembali Nilai Unggul, Pemkot Bandung Berkomitmen “Rebranding” SMP PGRI

11 Agustus 2022

“ Mesjid simbol spiritualitas,artinya jurusan-jurusan (mahasiswa)  UIN Bandung harus punya akhlaq mulia. Dan,dalam kontek sekarang  eksistensi mesjid sebagai tempat menyampaikan nilai nlai moderasi beragama, jadi, sangat sesuai dengan  misi Kemenag” ujarnya.

Dijelaskan Rosihon, Wasiat  “Insun titip Tajug dan Lan Faqir Miskin” adalah nasihat dari yang punya nama dari kampus ini (UIN Bandung),yakni Sunan Gunung Jati atau Syeikh Sarif Hidayatulloh.

“ Jadi pantas sekali jika petuah beliau (Sunan Gunung Jati-red) jadi bagian proses akademik UIN SGD Bandung, Sebab, wasiatnya punya makna mendalam sekali dan masih relevan dengan kondisi sekarang “ ungkap Prof Rosihon, Rabu, 29 Juni 2022.

Menurut Prof.Rosihon, Insun Titip Tajug (mesjid) merupakan nasihat yang sangat dalam, artinya mesjid harus  dikelola dengan baik dan benar sesuai fungsinya, mesjid sebagai sarana untuk mendekatkan hamba dengan Tuhan dan sebagai tempat menyampaikan pesan pesan moderat.

Lebih jauh Rosihon Memaparkan Lan Faqir Miskin, artinya simbol ekonomi, simbol hubungan sosial, atau simbol keberpihakan kepada orang orang tertindas,  dan di situ ada pesan tentang hubungan yang baik.

Rosihon mengingatkan agar para  wisudawan nanti kalau sudah jadi orang sukses, jangan lupa dengan orang kecil. Jangan terlalu mempersoalkan tentang status sosial, ekonomi fakir miskin harus diperhatiakn, Tidak boleh lulusan UIN bandung hanya memperhatikan aspek spiritualitas  saja, tetapi aspek ekonominya harus maju.

“Pesan Sunan Gunung Jati luar biasa dan bagus sekali, sebab mengajarkan  keseimbangan antara akhirat dan dunia.” terangnya.

Ditambahkan Rosihon, wasiat Sunan Gunung Jati dalam kontek revolusi  industri 5.0 sangat relevan sekali. Menurutnya salah satu dampak dari 5.0 adalah orang cendrung hidup individualistis,egois,tidak membutuhkan orang lain karena semua dipenuhi dengan teknologi.

“Kalau pesan beliau dari  aspek sosial bagus sekali, artinya kita tidak boleh egois meski hidup terpenuhi semua, kita jangan teralienasi (terasing-red) dari kehidupan sosial, kita harus tetap terhubung secara sosial.Dan,ciri-ciri dampak  revolusi industri adalah orang jadi hampa dan kering dari spiritualitas, cenderung lebih hedonistik dan materilistik.”

Rosihon mengajak civitas akademika UIN SGD Bandung untuk  mengenal sosok Sunan Gunung Jati, dalam menyebarkan syiar islam.

“ Beliau dalam menyebarkan syiar Islam, bisa mempengaruhi orang tanpa memaksa, karena proses islamisasi yang dilakukan oleh para wali,tanpa kekerasan,Jadi kalau orang bicara moderasi beragama ya para waliyullah itu. Tidak mengajarkan kekerasan, mengajak islam secara damai, bahkan, adaptif dengan budaya lokal, itulah yang penting.” pungkas Rosihon.***

 

 

Tags: mesjid sarananilai-nilai moderasi beragamaprof.rosihon anwarUIN SGD Bandungwisuda ke-86
Previous Post

Babinsa Koramil 18/Pajangan Mendorong Semangat Gotong Royong Melalui Program Pembangunan Padat Karya

Next Post

Kajagung ST Burhanuddin Buka Turnamen Tenis Meja Adhyaksa Open 2022

Related Posts

Headline

PTPN VIII Rangkul Masyarakat Melalui PMDK sebagai Solusi Permasalahan

12 Agustus 2022
News

Tingkatkan Kembali Nilai Unggul, Pemkot Bandung Berkomitmen “Rebranding” SMP PGRI

11 Agustus 2022
News

Yana: Perda RTRW 2022-2042 Bermanfaat Bagi Masyarakat dan Pembangunan

11 Agustus 2022
Ekonomi

Nonton Konser Dream Theater Lebih Mudah dan Hemat Bersama bank bjb

11 Agustus 2022
Dede Bos alias Kiseungit Samudera Jenar (poto ; istimewa)
Entertain

Peringati HUT RI ke 77 Besok Set DPRD Jabar Gelar Lomba 17-an

11 Agustus 2022
DPRD Jabar Minta Gubernur Dukung Anggaran Untuk Kebutuhan Pengembangan Sapi Potong.
Ekonomi

DPRD Jabar Minta Gubernur Dukung Anggaran Untuk Kebutuhan Pengembangan Sapi Potong.

11 Agustus 2022
Next Post

Kajagung ST Burhanuddin Buka Turnamen Tenis Meja Adhyaksa Open 2022

Selamat Idul Fitri – DPRD Kab. Bandung

Dirgahayu Kota Cimahi 21

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA

Jajaran Komisari & Direksi PT. Wika Beton

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • DISCLAIMER

MFC - Bedanews.com © 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • News
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Ragam
  • Entertain
  • TNI-POLRI
  • Profil
  • Jurnal
  • BEDAtv

MFC - Bedanews.com © 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In