
Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria saat membuka acara menekankan bahwa, program ini bukan upaya intervensi terhadap media. “Subsidi rumah ini bentuk penghormatan kepada insan pers,” kata mantan wartawan Majalah TEMPO itu.
Pemerintah berharap, program ini dapat menjadi inspirasi sekaligus preseden baik dalam memperluas akses kepemilikan rumah bagi kelompok pekerja sektor informal dan semi-formal, termasuk jurnalis.
“Wartawan adalah penjaga demokrasi, pengawal kepentingan publik. Sudah seharusnya negara hadir memberikan ruang hidup yang layak bagi mereka,” ujar Nezar.
Ia menambahkan, akses terhadap rumah yang terjangkau juga menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan keluarga pekerja media. Dalam jangka panjang, hal ini diharapkan turut berdampak pada kualitas kerja jurnalistik yang lebih baik, stabil dan independen.












