Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya). (QS An-Nisā’ [4] :9)
Dia bersamamu di mana saja kamu berada. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS Al Hadid [57] : 4)
Dalam sebuah Hadis, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW:
‘Mungkinkah seorang mukmin itu tertidur?”
“Mungkin,” jawab Rasulullah.
”Mungkinkah seorang mukmin itu bakhil (kikir)?”
“Mungkin,” lanjut Rasulullah.
”Mungkinkah seorang mukmin itu pembohong?”
Rasulullah SAW menjawab, ”Tidak!’
Sayyid Sabiq, ulama besar dari Universitas Al-Azhar Kairo dalam bukunya Islamuna ketika menukilkan Hadis di atas menulis bahwa “iman dan kebiasaan berbohong tidak bisa berkumpul di dalam hati seorang mukmin”. Maka dari itu semua, Rasulullah SAW berwasiat, “agar umat Islam memiliki sifat jujur dan menjauhi sifat pembohong. Sebab, Islam tidak akan tumbuh dan berdiri kokoh dalam pribadi yang tidak jujur.”











