Artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran [3]: 14).
Ketiga, Harta sebagai bentuk ujian keimanan. Hal ini berkaitan dengan cara mendapatkan dan memanfaatkannya, apakah sesuai dengan ajaran Islam ataukah tidak. Allah SWT berfirman:
Arinya: “Dan Ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. al-Anfaal [8]: 28).
Oleh karena itu, orang yang miskin jangan bersedih dan jangan sesali diri hanya karena kekurangan harta. Sebaliknya yang kaya janganlah bangga dan jangan membusungkan dada hanya karena kelebihan harta. Ingat, harta itu hanya bentuk ujian keimanan kita. Derajat manusia di sisi Allah bukan dilihat dari banyaknya harta, anak dan pengikut. Akan tetapi dimuliakan manusia di sisi Allah hanya karena taqwanya.