Menurutnya, buku ini bisa diperkaya dengan petunjuk-petunjuk dari hadis Rasulullah Saw, karena ayat-ayat Al-Qur’an tentang prinsip-prinsip dasar pengelolaan dan pelestarian air secara praktis tidak banyak.
“Pembahasan dalam ilmu fikih dimulai dari bab Taharah. Umat Islam adalah pihak paling berkepentingan terhadap air dan pelestariannya. Terkait dengan pembahasan ini, penulis bisa merujuk pada buku Fiqhu al-Biah karya Yusuf al-Qaradhawi,” ungkap Muchlis menyampaikan salah satu bacaan rujukan.
Ia menambahkan dengan memperhatikan pembacanya; masyarakat Melayu yang umumnya bermazhab Syafii, buku ini bisa diperkaya dengan contoh-contoh persoalan fikih dan solusinya yang rajih tentang air dalam mazhab asy-Syafii.
Sementara Dosen Ushuluddin yang juga Sekretaris Kopertais Wilayah II Jawa Barat, Dr. H. Usep Dedi Rostandi, M.A., mengapresiasi sekaligus mengucapkan terimakasih kepada LPMQ Kemenag RI yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung untuk menjalankan program penting dan strategis untuk kepentingan masyarakat banyak, baik di Indonesia maupun ditingkat ASEAN, bahkan untuk kemaslahatan umat manusia dan alam sekitarnya.