SUKABUMI || Bedanews.com – Gara-gara kondisi lingkungan disekitar Masjid Agung Kota Sukabumi begitu gersang kurang perawatan dan kurang tertib, serta tidak adanya keterbukaan unsur pengurus DKM (red-Dewan Kemakmuran Masjid) tersebut.
Akhirnya para jemaah Masjid pertanyakan “Uang Keropak” sebesar Rp.1,7 milliar peninggalan Alm. H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, dikemanakan…?
“Coba lihat keberadaan di sekitar Masjid Agung itu tidak seperti awal usai dibangun, kelihatan begitu asri. Sepertinya anggaran untuk pemeliharaan sudah habis, padahal hasil keropak tiap Jum’atan cukup besar, belum lagi ada dana keropak warisan Alm. H. Mokh. Muslikh Abdussyukur Rp.1,7 milliar, kemanakan? Mestinya, juragan Ahmad Fahmi, selaku Ketua DKM Masjid Agung itu jangan menganggap enteng, sesudah atau sebelum lengser, dia harus mengumumkan ke warga jemaah tentang hasil kerjanya selama jadi Ketua DKM…eeeh ini malah mengeluarkan SK (red-Surat Keputusan) sendiri untuk memperpanjang dirinya sebagai Ketua DKM. Mencolok sekali ada unsur politisnya,” ungkap H. DUDUNG, salah satu Jemaah yang dikenal sebagai Ketua LSM KOMPAK.











