“Sekarang ada masalah di TPA Sarimukti, semua mata terbuka. Perlu ada _early warning system_ terkait sampah sehingga ini menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat dalam mengelola sampah. Budaya mengelola sampah akan kita sosialisasikan dalam WJF,” ujar Dedi dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) “Road to West Java Festival 2023” di Gedung Sate, Kamis (31/8/2023).
Menurutnya, jika pengelolaan sampah WJF 2023 dapat berhasil, dalam arti mampu meminimalisir sampah dan memilahnya akan menjadi _role model_ pengelolaan sampah _event_ besar di Jabar.
Budayawan dan Kurator WJF 2023 Aat Suratin mengatakan, sesuai dengan tema acara yang menajamkan pada masalah kebudayaan, maka diharapkan WJF dapat menjadi upaya menciptakan perilaku masyarakat yang peduli pada kebersihan dan berujung pada budaya atau tradisi pengolahan sampah yang lebih baik.