_”Dan penulis sendiri pun selaku Pengamat belum tahu ada kritik dari sang The Great Leader (HRS) kepada Al Mukarrom al Ustad ABB.”_
Walau memang tidak ada hadits spesifik yang secara harfiah memerintahkan untuk mengunjungi orang beriman yang sesat untuk menasehatinya, tetapi konsepnya sejalan dengan perintah umum dalam Islam untuk menasehati atau menyampaikan nasihat demi kebaikan, seperti yang terkandung dalam hadits yang menyatakan ‘bahwa agama adalah nasihat’, maka tidak keliru jika dalam konteks ‘sosial agamis’ jika nasehat dimaknai sebagai bagian wajib daripada amar makruf nahi mungkar. Dan kewajiban ini berlaku secara umum untuk semua umat Islam dalam rangka mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran. Maka anomali atau antitesis andai “menghardik” perbuatan amar makruf nahi munkar.