KAB. BANDUNG || bedanews.com — Dari berbagai sumber penulis menemukan data, bahwa yang pemeluk agama Islam pertama di Tatar Sunda adalah Rakeyan Sancang, (lahir 591M), pangeran dari Kerajaan Tarumanagara, putera Raja Kertawarman (563M-618M) saudara sebapak Raja Suraliman Sakti (568M-597M) putera Manikmaya cucu Suryawarman Raja Kerajaan Kendan.
Sementara Kian Santang yang digelari oleh Masyarakat Sunda sebagai Sunan Rahmat dan dianggap Sunan Wali ke Sepuluh, merupakan putera Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran, yang menurut kabar masuk Islam setelah bertemu dengan Sayyidina Ali.
Kian Santang bertemu Sayyidina Ali saat mengembara ke Mekkah. Ketika mau pulang ke Pulau Jawa (Pajajaran), diceritakan Kian Santang terlunta-lunta tidak mengetahui arah pulang. Sehingga memutuskan kembali ke Mekkah untuk menemui Sayyidina Ali.
Setelah bertemu dengan Sayyidina Ali, ia menyatakan diri masuk Agama Islam. Dengan bimbingan langsung Sayyidina Ali, ia mempelajari agama Islam. Berkat kecerdasannya itu, Kian Santang mampu menyerap semua ajaran yang diberikan Sayyidina Ali dalam waktu cukup singkat.
Merasa sudah dengan ilmu yang diperolehnya, ia dikabarkan memutuskan kembali ke Pulau Jawa (Pajajaran) dengan niat untuk meng-Islam-kan ayahandanya Prabu Siliwangi beserta saudara-saudaranya juga kerabat-kerabat lainnya.
Di Kerajaan Pajajaran antara Kian Santang dengan Prabu Siliwangi terjadi perselisihan paham. Namun penulis menemukan beberapa versi yang berbeda. Menurut beberapa sumber menjelaskan, karena tidak mau mengikuti keinginan anaknya untuk masuk Agama Islam, Prabu Siliwangi pergi ke Sancang Garut, dan itu sesuai dengan cerita dari mulut ke mulut masyarakat.
Sementara versi lainnya menyebutkan, bahwa di antara keduanya ada kesepkatam pembagian wilayah untuk memberikan leleluasaan bagi Kian Santang menyebarkan Agama Islam di seluruh wilayah Kerajaan Pajajaran. Petilasan yang bertalian dengan Kian Santang berada di Godog Garut berupa makam, di Gunung Nagara berupa bekas pertahanan dan di Cilauteureun.
Sementara mengenai Rakeyan Sancang, hingga detik ini penulis masih belum mengetahui riwayatnya dan sepak terjangnya dalam menyebarkan Agama Islam. Tapi masyarakat bersikukuh kalau Prabu Kian Santang pemeluk Agama Islam pertama dan yang menyebarkannya.***