Dari kedua skenario tersebut, ia lebih memilih skenario kedua yaitu Indonesia fokus saja kepada misi G20. Menurutnya, skenario tersebut merupakan upaya minimalis yang bisa dilakukan oleh Indonesia. “Kita bisa berupaya untuk mendamaikan dan minimalisnya kita mampu melakukan misi G20,” ungkapnya.
Sementara itu, Pakar Rusia UI, Dr. Ahmad Fahrurodji berpendapat bahwa kunjungan Jokowi sebagai momentum tepat walaupun hasilnya tergantung kepada banyak faktor. Menurutnya, upaya membangun komunikasi dengan memperhatikan konsep persahabatan berpotensi dapat menyelesaikan konflik Rusia Ukraina.
“Kita penting menjalin komunikasi dengan Rusia dan memperhatikan konsep persahabatan, karena pendekatan personal akan memperkuat hubungan. Saya ingin menggarisbawahi dalam konteks diplomasi harus melakukan seperti ini,” pungkasnya. (red)