Para pemilih itu umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen.
Dalam pernyataan pers nya, Deni mengatakan, suara Ganjar dan Prabowo ini sangat dekat dan tidak berbeda secara signifikan sehingga tidak bisa disimpulkan siapa yang lebih unggul. Menurut dia, dalam simulasi head to head ini, Prabowo terlihat cenderung unggul atas Ganjar pada bulan Maret hingga April 2023.
“Namun memasuki bulan Mei, pasca-deklarasi Ganjar oleh PDIP, Ganjar mulai mengimbangi Prabowo. Bahkan, dalam simulasi di antara yang mengenal keduanya, Ganjar telah menyalip Prabowo,” jelas Deni.