Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) turut memperkuat pernyataan tersebut. Meski Ramadan dan Idulfitri yang biasanya identik dengan lonjakan harga, inflasi komponen harga bergejolak atau inflasi pangan tetap terkendali. Pada Maret 2025, inflasi pangan secara tahunan tercatat sebesar 0,37 persen dan meningkat sedikit menjadi 0,64 persen pada April.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka inflasi pangan secara tahunan melonjak hingga 10,33 persen di Maret dan 9,63 persen di April 2024. Catatan angka inflasi pangan tersebut menjadi yang tertinggi sejak tahun 2023.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, menggarisbawahi bahwa, capaian ini merupakan hasil sinergi lintas sektor dalam menjaga pasokan dan distribusi pangan secara nasional. “Kita patut bersyukur. Di tengah tantangan global, Indonesia masih mampu menjaga daya beli masyarakat,” ujar Arief dalam keterangannya, Jum’at (9/5/2025).











