Menambahkan, Tenaga Ahli Direktorat Promosi Badan Gizi Nasional (BGN) Anyelir Puspa Kemala, menjelaskan bahwa MBG dirancang dengan empat standar utama: kecukupan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan pangan. Menurutnya, seluruh menu disusun oleh ahli gizi lokal agar sesuai dengan selera serta ketersediaan bahan baku daerah.
“Program ini adalah bentuk investasi masa depan. Melalui asupan bergizi yang tepat, kita sedang menyiapkan generasi kuat, cerdas, dan mandiri,” tegasnya.
Selain memberi manfaat gizi, program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil. Dengan sistem pasokan berbasis lokal, MBG turut memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.












