Menurut Jesslyne, rekan-rekannya dari industri aviasi akan kesulitan mencapai target pengurangan emisi tanpa dukungan industri kelapa sawit. CEO AirAsia, Tony Fernandes, menyatakan bahwa bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) akan efektif jika tersedia pasokan yang memadai dengan harga yang sesuai. “Ini dapat dicapai dengan menggunakan bahan baku minyak kelapa sawit mentah maupun turunannya. Produksi tinggi di Asia Tenggara mampu menekan harga SAF. Sayangnya, negara-negara Barat masih enggan menggunakan minyak kelapa sawit,” kata Tony. Saat ini, AirAsia tengah menguji penggunaan SAF yang dipasok oleh Sinar Mas.
Di sektor pulp dan kertas, Chief Sustainability Officer APP Group, Elim Sritaba, menyatakan bahwa upaya dekarbonisasi telah dimulai sejak 2018, yang melibatkan diskusi lintas pemangku kepentingan hingga menghasilkan kerangka kerja yang secara berkala dipertajam. Peta Jalan Keberlanjutan: Visi 2030 adalah inisiatif terbaru yang terhubung dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDGs), serta didukung oleh keterlibatan pemangku kepentingan yang kuat. Elim menekankan bahwa pihaknya memproduksi dengan karbon minimal, menggunakan bahan baku dari hutan tanaman industri yang dikelola secara berkelanjutan, serta mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar.