Kawasan Serlok Bantaran, lanjut Wakil Wali Kota Bandung, memiliki persamaan dengan kawasan alam lainnya, seperti Mbah Celeng, Mbah Garut dan Wetland yang berada di wilayah Bandung timur.
“Fungsinya relatif sama, tujuan wisata alam. Perbedaannya hanya di lokasi saja. Serlok Bantaran lebih di tengah kota dan aksesnya mudah,” ujar Yana.
Yana pun mengapresiasi warga yang telah memelihara kawasan hijau tersebut. Partisipasi warga menjadi daya dorong utama terwujudnya pembangunan Serlok Bantaran.
“Pemerintah tidak bisa menjaga ini sendiri, tentunya partisipasi warga. Bukan hanya menikmati saja, tapi menjaga tempat ini,” katanya.
Pemerintah Kota Bandung berupaya menjadi kawasan tersebut sebagai konservasi berbasis pemberdayaan lingkungan. Di sana terdapat konservasi mata air kota, edukasi kelestarian sungai, smart tourism, dan usaha produktif berbasis lingkungan.