BANDUNG, BEDAnews.com – Situasi perekonomian global yang bergejolak sepanjang tahun 2019, turut berdampak terhadap kondisi perekonomian dalam negeri. Hampir seluruh lini industri ikut terimbas tren pelemahan laju perumbuhan ekonomi dan daya beli ini.
Pada triwulan ketiga 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02% year on year (y-o-y). Pertumbuhan ekonomi tahun ini sendiri diproyeksikan lebih rendah dibanding realisasi pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 5,17% berdasarkan data BPS.
Lunglainya pertumbuhan ekonomi ini amat mempengaruhi daya konsumsi masyarakat Indonesia sebagai konsumen potensial sektor perbankan. Imbas paling nyata bisa dilihat dari melemahnya kemampuan publik dalam mengakses fasilitas kredit.