Maka ironis dan tragis, justru alasan surveillance yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, faktanya para tersangkanya tidak ditahan, dan para pelaku sebagai terdakwa juga resmi dibebaskan melalui ketuk palu vonis majelis hakim.
Maka pengalaman shock therapy KM. 50 dan kematian 894 pada era Jokowi, dihubungkan dengan tes water sekedar yel-yel ‘hidup Jokowi’, tentu hal yang amat sepele, nyata sekedar berbalas “Indonesia gelap” tanpa follow up nyata dari publik umumnya, yang ada sekedar euforia gak jelas!
Bahkan triger dari para mahasiswa mandul, tidak efektif sama sekali, namun cukup memuaskan dan lumayan dibanggakan oleh para kelompok masyarakat yang “bak kerasukan setan revolusi mental hasil pencanangan Jokowi,” lalu triger Indonesia gelap sekedar gemericik air lembut di selokan kecil bebatuan, bukan gelombang besar dan radikal dari masyarakat luas. Selanjutnya triger mahasiswa dibantai di ajang kelas adu mulut oleh pejabat publik Wamen “eks kaki tangan Jokowi”, maka langsung aus sekejap, *_Indonesia gelap sudah mulai mendung kembali._*