“Tidak akan ada ketenangan politik. Setiap kebijakan akan selalu dihubungkan dengan kepentingan keluarga Jokowi. Setiap langkah Prabowo akan dianggap tidak independen,” ujarnya.
Ia bahkan menyebut, fenomena ini menjadi ujian besar bagi Prabowo Subianto sendiri.
“Kalau Prabowo tidak segera menegaskan independensinya dari bayang-bayang Jokowi dan Gibran, ia akan kehilangan kepercayaan publik. Dan itu bisa fatal secara politik,” kata Muslim Arbi.
Akhirnya, Muslim Arbi menyimpulkan bahwa, Gibran adalah simbol dari luka demokrasi Indonesia—luka yang dalam dan belum sembuh.
“Demokrasi kita dicederai oleh kompromi dan kolusi. Selama itu belum disembuhkan, selama Gibran masih duduk di kursi kekuasaan hasil manipulasi, maka Indonesia akan terus ribut, gaduh dan kehilangan arah moralnya,” pungkas Muslim Arbi yang juga












