JAKARTA || Bedanews.com – Ketika Presiden Prabowo Subianto baru saja menapaki masa pemerintahannya, atmosfer politik nasional belum juga menemukan keseimbangannya. Bukan karena dinamika oposisi atau tantangan kebijakan, tetapi karena satu sosok yang terus menimbulkan polemik di ruang publik: Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo yang kini menjabat wakil Presiden termuda dalam sejarah Indonesia.
Pengamat Politik dan Hukum, Muslim Arbi menilai, selama Gibran masih berada di kursi kekuasaan, Indonesia akan terus ribut dan tidak tenang. Bukan hanya karena faktor politik, tetapi juga karena problem etik, moral dan hukum yang membayangi keabsahan posisinya.
Menurut Muslim Arbi, kehadiran Gibran di puncak kekuasaan bukanlah hasil dari mekanisme demokrasi yang wajar, melainkan buah dari manipulasi konstitusi. “Semua orang tahu, Gibran tidak akan mungkin bisa menjadi calon wakil presiden jika Mahkamah Konstitusi tidak mengubah syarat usia melalui putusan kontroversial itu,” tegas Muslim Arbi melalui keterangannya dari Surabaya, Kamis (6/11/2025).












