“Kami berharap saat menjalani Armuzna ini harus ada antisipasi agar jemaah tidak sakit atau tidak keluar dari rombongan sehingga petugas tidak kerepotan melakukan pencarian jemaah,” kata Sekjen MUI.
Seluruh jemaah haji harus fokus, mulai dari niat hingga praktik di lapangan dengan persiapan antara lain; pertama, memperhatikan prosesi ibadah, dimana jemaah akan mulai bergerak menuju Arafah pada 8 Dzulhijjah.
Mereka harus mempersiapkan kebutuhan yang menunjang kelancaran ibadah seperti pakaian ihram, sabuk, gelang identitas, gelang maktab dan identitas lainnya.
Kedua, tas paspor para jemaah tidak boleh tertinggal. Tas tersebut bisa diisi dengan kartu kesehatan, buku do’a, dompet dan obat-obatan serta multivitamin secukupnya.
Ketiga, masing-masing jemaah harus membawa perlengkapan tas tenteng yang bisa diisi berbagai peralatan seperti baju koko dan pakaian ganti serta kain ihram cadangan, alat komunikasi, dan perlunya membawa Al-Qur’an.