• DISCLAIMER
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • Contact Us
Senin, November 10, 2025
  • Login
Bedanews
Advertisement
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
Bedanews
No Result
View All Result

Home » SDM dan AI di Era Human Society 2.0

SDM dan AI di Era Human Society 2.0

Hargib by Hargib
19 September 2025
in Edukasi, Jurnal, Ragam
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

AI Bukan Ancaman, Tapi Akselerator
Di ruang rapat perusahaan global, AI bukan lagi wacana futuristik, melainkan strategi bisnis nyata. Amazon, misalnya, menggunakan AI untuk mengatur rantai pasokan. Di Indonesia, Tokopedia dan Shopee memanfaatkan algoritma untuk menata jutaan produk agar pembeli menemukan barang yang sesuai dalam hitungan detik. Contoh sederhana adalah layanan perbankan syariah kini mulai menguji coba AI advisory system untuk memberi rekomendasi investasi halal kepada nasabah. Bagi bank, tentu ini efisiensi. Dan bagi karyawan, menjadi peluang untuk mempelajari keahlian baru dalam fintech syariah.

Relasi Baru Manusia-Mesin
Fenomena sosial yang lahir dari AI sangat menarik. Para sosiolog menyampaikan bahwa kita tengah memasuki fase Human Society 2.0 , dimana manusia bekerja berdampingan dengan mesin pintar. Fenomena ini tidak hanya mengubah cara perusahaan bekerja, tetapi juga struktur sosial. Lihatlah pengemudi ojek online. Mereka tidak lagi menunggu penumpang di pangkalan. Algoritma yang memutuskan siapa dapat order, berapa tarifnya, dan kapan jam sibuk. Sosiolog menyebut sebagai lahirnya platform society, yakni masyarakat yang kehidupannya dipandu algoritma. Bagi sebagian orang, ini peluang efisiensi. Tapi bagi yang belum melek digital, maka risiko terpinggirkan semakin besar. Pekerjaan bukan lagi sekadar mengandalkan otot dan keterampilan manual, tetapi keterampilan digital dan literasi teknologi.
Hal lainnya, kita bisa melihat dalam platform economy seperti Gojek, Grab, atau Shopee. Di sana, algoritma AI bukan sekadar alat, tetapi pengatur relasi kerja, siapa lebih cepat dilihat pembeli, bukan lagi atasan manusia, tetapi mesin. Hal ini memunculkan peluang sekaligus risiko. Peluangnya, dapat terjadi efisiensi, transparansi, dan pasar tanpa batas. Dan risikonya, terjadi ketimpangan antara mereka yang mampu beradaptasi dengan AI dan mereka yang tertinggal dalam literasi digital.

BeritaTerkait

Tokoh Pers Sumut Teruna Jasa Said Tutup Usia

9 November 2025

Roy Suryo Cs Ditetapkan Tersangka oleh Polda Metro Jaya. Berdasarkan apa?

9 November 2025
Page 3 of 8
Prev1234...8Next
Tags: AIartificial intelligenceEra Human Society 2.0SDM
Previous Post

Audiensi AMKI ke BPSDM Hukum Kemenkum, Bangun Kemitraan di Era Konvergensi Media

Next Post

Bakamla RI Bahas Konsep Social Return on Investment (SROI)

Related Posts

Ragam

Tokoh Pers Sumut Teruna Jasa Said Tutup Usia

9 November 2025
Ragam

Roy Suryo Cs Ditetapkan Tersangka oleh Polda Metro Jaya. Berdasarkan apa?

9 November 2025
Ragam

Penetapan Tersangka Roy Suryo Dkk, Melukai Bangsa Indonesia

9 November 2025
Ragam

Tingkatkan Produktivitas Jagung, Babinsa Winong Ajak Petani Kendalikan Hama Sejak Dini

9 November 2025
Ragam

Menteri Nusron Arahkan Transformasi Layanan Pertanahan yang Adaptif terhadap Tuntutan Generasi Muda

9 November 2025
Ragam

Mendes: Mahasiswa Harus Turun ke Desa untuk Bangun Indonesia

9 November 2025
Next Post

Bakamla RI Bahas Konsep Social Return on Investment (SROI)

JDIH DPRD Kota Cimahi

LPKL

BEDA Itu pilihan

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA

MFC - Bedanews.com © 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result

MFC - Bedanews.com © 2021