Skor 1:0 mungkin terlihat kecil, tapi dampaknya bisa besar jika kita menjadikannya refleksi kolektif. Ia mengingatkan kita bahwa konsistensi adalah fondasi pembelajaran, karakter, dan bahkan peradaban. Untuk menyambut MPLS Ramah 2025, pendidikan kita harus mengedepankan konsistensi dalam ritme belajar, perilaku guru, dan keteladanan kepemimpinan. Kami merekomendasikan agar pemangku kebijakan: 1) Mewajibkan pembinaan nilai konsistensi dalam pelatihan guru dan kepala sekolah. 2) Menanamkan kegiatan reflektif sejak hari pertama MPLS. 3) Mengembangkan sistem penjaminan mutu berbasis karakter, bukan sekadar angka.
Refleksi skor 1:0 membuka mata kita: tanpa konsistensi, strategi hebat pun akan kehilangan makna. Pendidikan bukan soal cepat berubah, tetapi soal bertahan dalam nilai yang benar—hari demi hari. Jika kita ingin generasi mendatang menjadi arsitek peradaban, maka mari bangun budaya konsisten—dari ruang kelas, dari sekarang. Wallahu A’lam.***dok.photo/bola.net