“Waktu itu kami diundang ke acara fashion show pameran batik di Siliwangi tahun 2017. Beberapa busana yang kami buat itu dari bahan kulit jengkol dan bekas jok sofa. Alhamdulillah dapat penghargaan dari Ibu Atalia,” cerita Enie.
Enie menjelaskan, kegiatan pengolahan limbah anorganik ini juga merupakan salah satu inovasi dari Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) yang berada di bawah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Enie sangat berharap, akan semakin banyak orang yang bisa teredukasi dari hasil karyanya bersama teman-teman di komunitas Rastik ini.
“Semoga masyarakat jadi paham ya kalau sampah itu juga masih punya nilai ekonomi kalau kita bisa mengolahnya dengan cara yang tepat,” tuturnya. (Putri)