Saat melihat beberapa karya Rastik, ada satu karya yang sangat menarik, yakni wastafel. Wastafel ini bukan terbuat dari ember, batu, atau kayu seperti yang biasa di pasaran.
Enie menceritakan, wastafel ini ia buat bersama timnya dari bahan elektronik bekas, yaitu mesin jahit manual dan monitor tabung.
“Kantor kelurahan sempat pesan wastafel ini di kami. Pembuatannya itu selama dua minggu. Waktu itu kami jual Rp1,5 juta karena memang bahannya sekarang susah dicari ya, mesin jahit manual yang pakai kaki, dan monitor tabung,” paparnya.
Bukan hanya mengolah sampah elektronik menjadi sesuatu yang antik dan unik, Rastik juga membuat busana dari bekas kulit jengkol.
Bahkan, busana ini sempat mendapatkan penghargaan dari Atalia Praratya tahun 2017, semasa Ridwan Kamil masih menjadi wali Kota Bandung.