Saya belum mengetahui apakah dia beragama Islam ataukah tidak, apakah dia masih meyakini adanya tuhan ataukah tidak. Namun bagi seorang pejabat kampus, dan juga gelar akademik, harusnya mencerminkan akhlak dalam berpendapat dan menghargai setiap ajaran agama, terutama Islam. Upaya sinisme terhadap istilah-istilah Islam tentu menyulut kemarahan umat, apalagi argumen yang disampaikan jauh dari standar intelektual sebuah pendapat, terlihat kesesatan berpikir dan kesalahan fatal dalam menilai Islam.
Memangnya apa yang perlu dibanggakan dari barat sehingga menganjurkan mencari tuhan ke sana? Memandang rendah daerah gurun padahal secara kualitas akademik Indonesia jauh berada di bawah dibandingkan dengan kampus-kampus di Arab. Misalkan saja, menurut URAP (University Ranking by Academic Performance), King Saud University berada di peringkat 137 world rank, jauh diatas dari kampus ternama di Indonesia semisal ITB yang berada di urutan 1440 atau UI di urutan 1111 dunia. Kok bisa mengatakan bahwa negara-negara sana disebut sebagai “..negara orang-orang yang pandai bercerita tanpa karya teknologi.”