Kita pasti sadar, Islam di zaman sekarang menjadi agama yang selalu tertuduh pada fitnah dan pelecehan ajaran, bahkan tidak jarang umat dan ulamanya dihinakan. Islamophobia kembali terdengar, kini terjadi dalam dunia akademik di Indonesia. Seorang tokoh yang disebut sebagai Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Budi Santosa, disinyalir telah melakukan rasisme dan xenophobia terhadap muslimah dan budaya kerudung yang disebut sebagai “tutup kepala ala manusia gurun.”
Bukan hanya menyinggung jilbab, dia menunjukkan kebencian terhadap penyampaian kata yang disebutnya sebagai “bahasa langit” seperti istilah insyaAllah, barakallah, qadarullah, dsb. Lalu menganggap siapapun yang mempunyai kebiasaan begitu dikategorikan tidak openminded. Parahnya ia mendukung langkah mahasiswa yang diluluskan menerima beasiswa LDPD, beasiswa negeri yang diambil dari pajak masyarakat, dianggap berpikiran terbuka karena mencari tuhan ke negara-negara barat seperti eropa dan amerika.