Dalam pembahasan, Laksamana TNI (Purn) Prof. Marsetio bersama Dr. Ir. Gellwynn Jusuf, M.Sc., dari Bappenas menekankan bahwa wilayah Indonesia Timur memiliki potensi kelautan yang luar biasa, namun masih membutuhkan penguatan riset yang signifikan. Keduanya menyoroti kebutuhan utama riset di bidang inventarisasi keanekaragaman hayati laut, pemantauan ekosistem pesisir, riset perikanan berkelanjutan, studi oseanografi dan perubahan iklim, serta kajian sosial-ekonomi maritim berbasis masyarakat lokal.
Selain itu, mengapresiasi dukungan Pushidrosal yang siap memfasilitasi riset nasional melalui penyediaan sarana dan prasarana penelitian, termasuk kapal riset terbaru KRI Canopus-936 yang akan memperkuat armada riset nasional pada tahun 2026.
Sementara itu, Dirjen Risbang Dr. Mohammad Fauzan Adziman, S.T., M.Eng., menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dan lintas bidang dalam memperkuat kemandirian riset kelautan nasional. Riset kelautan, menurutnya, merupakan salah satu dari delapan prioritas riset nasional yang berperan strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maritim, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia peneliti di bidang tersebut.











