7. Rakeyan Diwus Prabu Pucuk Bumi (MP. 795-812 M)
Rakeyan Diwus naik tahta Sunda menggantikan mertuanya, Rakeya Hujung Kulon Prabu Giling Wesi, yang berkuasa selama 24 tahun., dari tahun 795 hingga 812 M. Ia kemudian digantikan oleh putranya, Rakeyan Wuwus.
8. Rakeyan Wuwus
Rakeyan Wuwus naik tahta Sunda menggatikan ayahnya, Rakeyan Diwus, dengan gelar Prabu Gajah Kulon. Ia menikah dengan putri Sang Welengan, Raja Galuh (mp. 806-813 M). Kekuasaan Galuh juga jatuh padanya ketika kakak iparnya, Prabu Linggabumi (mp. 813-842 M), meninggal dunia. Sehingga Sunda Galuh berada di satu tangan lagi. Setelah Rakeyan Wuwus meninggal, kekuasaan tahta Sunda jatuh kepada adik iparnya dari Galuh, Arya Kedatwan. Hanya saja karena tidak disenangi oleh pembesar istana Sunda, ia dikudeta dan terbunuh pada tahun 895 M. Dan kekuasaan jatuh kepada putranya, Rakeyan Windusakti.