Etika berfokus pada kajian teoritis tentang moralitas secara umum, sedangkan Ilmu Akhlak lebih menekankan pada aspek perilaku dan perbaikan budi pekerti berdasarkan ajaran agama. Maknanya Gelar akademik tanpa akhlak hanya melahirkan kerusakan. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).
Hadits ini menunjukkan bahwa tugas dan misi kerasulan adalah menyempurnakan akhlak. Artinya akhlak memang menjadi risalah diutusnya Nabi Muhammad SAW, selaku khotamul anbiya’ wal mursalin: penutup para Nabi dan Rasul. Menyempurnakan akhlak, tentu saja merupakan tugas berat. Tetapi sebagaimana terlihat dalam sejarah Islam, Nabi Saw ternyata bias sukses, yakni dengan disempurnakannya agama ini. Keberhasilan tugas ini, jelas karena diri pribadi Nabi memang terdapat akhlak yang luhur dan karenanya dalam berdakwah beliau selalu menjunjung tinggi akhlak yang mulia.