Jika manajemen talenta ASN dijalankan dengan konsisten dan berbasis data yang akurat, Indonesia berpeluang memiliki birokrasi kelas dunia — birokrasi yang bukan hanya taat prosedur, tetapi juga mampu berinovasi, berorientasi hasil, dan berintegritas tinggi.
Kita membutuhkan keberanian politik untuk memutus lingkaran lama itu. ASN yang berprestasi harus diberi ruang, bukan ditekan.
Pemimpin publik khususnya Kepala Daerah harus berani menempatkan orang terbaik di posisi strategis, meski mereka bukan bagian dari lingkar kekuasaan.
Manajemen talenta ASN adalah fondasi bagi lahirnya birokrasi unggul — bukan sekadar efisien, tapi juga berintegritas dan inovatif.
Jika dijalankan secara konsisten, ia akan menjadi mesin penggerak menuju Indonesia Emas 2045, birokrasi yang tidak lagi menjadi beban pembangunan, melainkan lokomotif kemajuan bangsa. ***












