Rektor mencontohkan Rasul telah memberikan keteladanan kepada kita untuk menyambut tamu dan memuliakannya. Sebagai tuan rumah hendaknya menerima tamu dengan baik, wajah senyum dan ceria. Bukan dengan wajah ketus, muka masam dalam menyajikan makanan, karena sambutan yang sangat hangat dapat melapangkan hati seorang tamu, membuat kedudukannya terhormat.
Sebaliknya, sambutan yang kurang enak bisa berujung pada putusnya silaturahim. “Mari kita biasakan untuk mengucapkan salam ketika bertemu, dengan wajah senyum, yang menyejukan jiwa dan sambil menyapa, ada yang bisa saya bantu?” ungkapnya.
Untuk itu, memberikan pelayanan prima terhadap tamu, ikut menciptakan mahasiswa qurrota a’yun menjadi penting sebagai ikhtiar mewujudkan kampus maju menuju kelas dunia. Caranya, dengan melakukan perubahan dan tetap menjaga profesionalisme, komitmen, konsisten bekerja sama dan sama-sama bekerja demi kepentingan UIN SGD Bandung.