Rektor sangat mengapresiasi kegiatan capacity building sebagai ikhiar kampus dalam menciptakan UIN SGD Bandung menuju WCU. “Ikhtiar ini diawali dari tendik dalam rangka memberikan pelayanan prima terhadap mahasiswa. Oleh karena itu, manfaatkan kegiatan ini untuk momentum naik kelas menuju kelas dunia,” terang ya.
Rektor menegaskan diselenggarkannya kegiatan capacity building ini, “bukan berarti kinerja tendik menurun, justru kita ingin terus meningkatkan kinerja dengan memberikan pelayanan prima terhadap mahasiwa. Yang selama ini kita beranggapan tendik belum memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas dan mutu kampus tercinta,” jelasnya.
Hasil audit kinerja UIN SGD Bandung yang
dilakukan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama menunjukkan nilai 68.00 pada
tahun 2018, naik menjadi 79.55 pada tahun 2019.
“Dengan hasil audit Irjen yang terus meningkat, ditambah adanya kegiatan capacity
building tendik ikut menciptakan mahasiswa yang qurrota a’yun,
enak dipandang mata dan menyejuk jiwa, bukan enggan dilihat. Sebagai contoh
ketika ada tamu yang ingin bertemu dengan dosen atau pimpinan terkadang masih
ada yang acuh, tidak menunjukan tempat kerjanya, kalau pun ada yang menunjukkanya
tapi tidak menghantarkan tamu itu sampai bertemu seseorang di ruangannya,” urainya.