Banten, BEDAnews.com
Demi menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang, Presiden Jokowi akan membangun jalan tol yang menghubungkan antara jalan tol Jakarta-Merak menuju Tanjung Lesung. Dua-dua nya harus jalan bareng. Pembebesasan lahan Pemprov Banten dan Kabupaten Pandeglang. Perkiraan tol ini jadi dalam waktu tiga tahun, dengan jaraknya 80 kilometer, Presiden Jokowi mengultimatum agar pengembang KEK Tanjung Lesung yang dikelola oleh Banten West Java (BWJ) yang merupakan anak perusahaan PT Jababeka agar jangan sampai proyek yang bernilai Rp 4,83 triliun ini terbengkalai.
“Saya sudah telpon menteri PU, minta rencanakan pembuat jalan tol Jakarta-Merak menuju Tanjung Lesung jadi, bareng-bareng (pembangunan) disini jadi semuanya. Kalau dua-duanya tidak berbarengan, tidak akan selesai dan akan jadi mimpi selamanya, tegas Presiden beberapa hari lalu,” tegasnya.
Akses tol sepanjang 80 kilometer yang akan dibangun tersebut lanjut jokowi dapat menunjang investasi di KEK Tanjung Lesung yang berbasis pariwisata. Sehingga diharapkan dapat menambah pendapatan negara dan daerah setempat. “Kalau jadi, akan semakin banyak peredaran uang nya disini, income daerah semakin besar, lapangan pekerjaan juga semakin besar," terangnya.
Terkait permintaan para investor yang ingin diberikan insentiv, Jokowi tak langsung mengamaninya, tetapi akan dilihat terlebih dahulu sejauh mana KEK Tanjung Lesung mampu membangun daerah setempat dan menyumbangkan pendapatan nasional. “Mengenai insentif yang diminta oleh investor, insentiv fiskal dan non fiskal, semuanya tidak mungkin diberi,tapi harus kita hitung," tegasnya Presiden Joko Widodo, seraya menargetkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung tahap I selesai dalam 3 tahun kedepan.
Darmono (Dirut PT Jababeka) bilang 5 tahun, saya nggak mau karena tolnya (pembangunan jalan tol Serang-Panimbang) ini 3 tahun jadi hanya 80 kilometer. Jadi harus sama (selesainya pembangunan), Presiden menegaskan bahwa pembangunan jalan tol akan dikerjakan pemerintah, dan diikuti oleh pengembangan KEK Pariwisata Tanjung Lesung. Presiden berharap KEK Tanjung Lesung yang sudah dicanang 24 tahun, yakni sejak 1991 segera bisa diwujudkan.
Proyek KEK ini sudah ditetapkan sejak 24 tahun yang lalu dan sudah ada Keppresnya 3 tahun yang lalu, kondisi ini pemerintah daerah dan pusat tidak memberikan dukungan. Jangan harap KEK akan jadi kalau tindakan kita masih seperti itu. Oleh sebab itu saya targetkan 3 tahun harus jadi, tegas presiden.
Jika ada kesanggupan semua pihak maka proyek ini akan diteruskan. Pemerintah mengharapkan dengan adanya KEK Pariwisata Tanjung Lesung ini akan membuat peredaran uang di Pandeglang semakin tinggi. peredaran uang di sini dan pajak semakin banyak yang dipungut, lapangan pekerjaan juga tersedia. “Mengenai insentif yang tadi diminta oleh investor baik fiskal dan non fiskal bisa kita kalkulasi mana yang bisa diberikan," kata Presiden.
KEK Pariwisata Tanjung Lesung dibangun di Kawasan Wisata Pantai ini menjadi Desain Induk Pariwisata Kota Air Tahun 2020 seperti di Venesia, Italia. Potensi Kawasan Tanjung Lesung merupakan objek wisata andalan Provinsi Banten, di samping objek wisata lainnya seperti Pantai Carita. Kawasan itu memiliki culture heritage karena lokasinya dekat dengan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Gunung Anak Krakatau dan Pulau Umang. KEK Pariwisata itu akan dibangun di area seluas 1.300 hektare, di dalamnya akan dibangun berbagai sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan, termasuk hotel dengan berbagai kelas, Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata dan sarana pendukung lainnya. (DH/Thamrin)