Di Sentani pula, wanita tangguh yang akrab disapa “mamah” ini oleh jemaah pengajiannya, makin terasah kemampuan berbisnisnya. Apa pun ia lakukan untuk mendapat penghasilan tambahan dan tidak selalu bergantung kepada suami. Yang teringat dan selalu terpahat di kalbunya adalah kata-kata saat perwira muda yang kini menjadi suaminya itu mengajaknya menikah.
“Menikah dengan tentara itu kamu jangan pernah bermimpi menjadi kaya. Yang jelas, kamu saya nikahi, kamu tidak akan kehujanan dan kelaparan,” jelas Wanita kelahiran bulan April 54 tahun yang lalu itu.
“Ya jelas tidak kehujanan dan kelaparan, wong ada mess dan dapat beras bagian,” sambung Widiyawati terbahak.

Dari kata-kata itu pula yang akhirnya membuat istri perwira bintang satu itu terpecut untuk berbisnis. Bisnis tas dari Negeri Kanguru, bisnis perhiasan mutiara, juga agen asuransi pun dirambahnya. Sebagai agen asuransi prestasinya pun luar biasa. Dua hari setelah bergabung istri prajurit itu langsung bisa memasukkan banyak klien. Prestasinya itu menghantarkannya ke gerbang kesuksesan dengan banyaknya kocek yang mengalir ke sakunya. Juga berbagai fasilitas bisa dinikmatinya termasuk tour ke luar negeri.