KAB. BANDUNG || bedanews.com — Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) saat melakukan aksinya itu, di depan pintu masuk pekantoran Pemerintahan Kabupaten Bamdung, Senin 11 April 2022,ย menuntut pemerintah agar menurunkan harga minyak goreng dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan pintu gerbang masuk Pemkab Bandung itu, diikuti sebanyak 200 orang mahasiswa itu. Seperti yang diungkapkan salah seorang pemdemo, Haikal, tuntutan para mahasiswa hanya seputaran kenaikan harga minyak goreng dan BBM.
Haikal merasa prihatin dengan kenaikan itu, ia menilai kenaikan harga yang diterapkan dapat meresahkan masyarakat. Mengingat negara Indonesia merupakan salah satu penghasil sawit di dunia. Sehingga tidak wajar bila kita sampai kekurangan minyak goreng.
“Aksi ini kami lakukan sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi bahwa kenaikan harga minyak goreng secara tak langsung telah mempengaruhi kenyamanan masyarakat,” katanya di lokasi kegiatan unras.
Ia bersama teman-teman mahasiswanya berharap kalau aspirasi yang sudah disampaikannya bisa segera ditindaklanjuti.
Sementara di lokasi unras, Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, aksi demo sesuai dengan pengajuan izin yang melibatkan 200 orang mahasiswa untuk menyuarakan soal kenaikan harga minyak goreng dan BBM.
Alhamdulillah selama melakukan demo, diungkapkan Kusworo, dari pukul 13.30 wib sampai selesai, sahabat-sahabat mahasiswa mematuhi ketentuan pemerintah. Sehingga tercipta situasi demo yang aman dan damai.
Hal lain yang dilakukan Kusworo, dengan menyiapkan mobil presisi untuk menvaksinasi para pendemo. Tujuannya agar para mahasiwa bisa terhindar dari ancaman pandemi covid 19.
“Mereka sangat antusias mengikuti vaksinasi di sela-sela unjuk rasa ini. Sesuai dengan jumlahnya, 200 orang mahasiwa itu sudah kami vaksin,” pungkas Kapolresta Bandung.***