“Lantas bagaimana agar sawit yang dipetik benar-benar matang dan tidak ada kekhawatiran menjadi busuk ketika dikirim dari petani ke pabrik? pabrik harus lebih dekat dengan kebun. Sehingga memangkas jarak dan efisiensi waktu,” terangnya.
Petrus Tjandra yang telah mendaftar sebagai senator DPD RI Lampung itu, lebih lanjut menerangkan bahwa, penggantian bahan bakar fosil menjadi biodiesel adalah untuk kepentingan lingkungan.
Oleh karena itu, pengolahan sawit tidak boleh justru berdampak pada pemanasan global. Menurutnya, metode metode dry heated atau pengeringan dengan udara panas dapat digunakan. Metode tersebut bisa tidak menambah emisi gas rumah kaca. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar enam belas juta hektar lahan sawit. Jika semua lahan sawit tersebut dikelola dengan baik sehingga per hektar dapat menghasilkan 25 ton tandan buah segar, bukan tidak mungkin target produksi sawit 100 juta ton dapat tercapai.