Tasikmalaya, Bedanews.com – Krisis tenaga kerja di Jepang saat ini menjadi masalah di negara yang terkenal dengan bunga Sakura tersebut.
Lantaran itu, pemerintahan Jepang menjalin kerjasama dengan berbagai negara dalam hal perekrutan tenaga kerja.
Kendati demikian pemerintah Jepang sangat berhati hati dalam merekrut pekerja, apalagi lewat yayasan.
Menurut Kashuta Yamanuchi selaku General Manager Tokyo Biso di Indonesia, masih banyak penyalur Tenaga kerja ke Jepang yang masih Buruk, atau Ilegal.
“Karena itu pihaknya sangat berhati hati dalam merekrut tenaga kerja,” tegasnya, Jumat (24/03).
Yamanuchi mengucapkan terimakasih kepada pihak SMKN 1 Kota Tasikmalaya karena telah membuka kelas Tokyo Biso, yang nantinya setelah lulus akan langsung bekerja di Jepang.
“Rencananya setelah pertemuan hari ini kami bersama rekan yang lain akan bertemu dengan beberapa negara dalam hal pembahasan tenaga kerja,” kata dia.
Yamanuchi menyebut, ada sekitar 30 Cabang perusahaan yang yang menjalin kerja sama. Terlebih saat ini Jepang sedang mengalami krisis tenaga kerja.
“Ya, karena berkurangnya angka kelahiran, krisis ini sudah berjalan sejak 40 tahun lalu, karena itu harus memanfaatkan kesempatan ini untuk orang yang ingin bekerja di Jepang,” ujarnya.
Sementara itu, Atase Duta Besar Jepang Bidang Ketenagakerjaan Mr.Shasaki Hirokhi menuturkan, merupakan suatu kehormatan bagi dirinya karena bisa hadir dalam acara ini.
“Kami mengucapkan selamat atas kerjasama yang akan dijalin antara kedua belah pihak. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mengatasi Krisis ketenagakerjaan di Jepang,” sebut Mr.Shasaki.
Diketahui, Indonesia merupakan suatu negara dengan populasi yang tinggi, namun lapangan pekerjaan sedikit yang berbanding terbalik dengan di Jepang. (Asrahi)