Gubernur juga menjelaskan bahwa proyeksi APBD Perubahan tahun 2021 mempertimbangkan realisasi semester I dan kondisi makro ekonomi yang belum segera signifikan membaik, sehingga target pendapatan disusun secara hati-hati dengan target yang rasional.
Dengan kondisi tersebut, pendapatan daerah yang diperoleh terdiri dari PAD sebesar Rp.19,55 triliun, pendapatan Transfer Rp.16,49 triliun dan Pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp.40,89 miliar. Maka secara agregat jumlahnya diproyeksikan menurun sebesar Rp.12,98 persen, jelasnya.
Terkait dengan pendapatan yang mengalami penurunan atau tidak mencapai target tersebut maka untuk anggaran belanja daerah dalam APBD Perubahan 2021 juga mengalami penurunan yang semula Rp.44,62 triliun menjadi Rp.39,40 triliun berkurang sebesar Rp.5,22 triliun atau menurun 11,69 persen.